Sembilan kegagalan Megawati Soekarnoputri sebagai pemimpin terkait erat dengan berhasil atau tidaknya pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla bisa mewujudkan sembila agenda prioritasnya yang tertuang dalam Nawa Cita atau Sembilan Program Prioritas.
"Apabila kita melihat rentetan kegagalan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP dan sebagai Presiden RI tahun 2001-2004, maka ada sembilan peristiwa penting yang menjadi malapetaka dalam kepemimpinan Megawati," kata Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia, Petrus Selestinus, kepada wartawan, Selasa (7/10).
Pertama, memenangkan Pilpres 1999 di MPR, padahal PDIP saat itu baru jadi pemenang pemilu legislatif Selanjutnya, Mega sebagai presiden gagal menyelamatkan Pulau Ligitan dan Sipadan, sehingga dua pulau itu jadi milik Malaysia. Kegagalan berikutnya tidak berhasil memenangkan Pilpres Langsung 2004, padahal sebagai incumbent. Tidak hanya itu, lanjut Petrus, Mega gagal memenangkan gugatan hasil pilpres 2004 di Mahkamah Konstitusi.
"Mega gagal menyelesaikan kasus 27 Juli bahkan melindungi pelaku peristiwa 27 Juli dengan mendukung Jenderal Sutiyoso. Juga gagal memenangkan Pilpres Tahun 2009," lanjut Petrus.
Mega dan koalisinya gagal mempertahankan UU tentang Pilkada Langsung. Gagal dalam perkara gugatan uji materi UU MD3 di MK dan gagal menempatkan kader PDIP dalam pemilihan Ketua DPR dan MPR RI, padahal merekalah partai pemenang Pemilu 2014.
Ditambahkannya, sembilan kegagalan Megawati atau Nawa Gagal Megawati terhadap hal-hal strategis, terjadi susul menyusul dalam kepemimpinan sebagai Ketua Umum PDIP dengan segala hak prerogatifnya maupun sebagai Presiden periode 2001-2004. Itu memunculkan keragu-raguan publik terhadap nasib bangsa ini ke depan terkait dengan kedudukan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP yang menugaskan Jokowi menjadi Capres dan keberadaan PDIP dalam Koalisi Indonesia Hebat.
"Megawati sudah kalah atau tidak berhasil menempatkan satu pun kader terbaik partainya di dalam Parlemen sebagai bagian terdepan mengawal visi-misi Nawa Cita yang merupakan agenda prioritas Jokowi-JK dalam Koalisi Indonesia Hebat," tandas Petrus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar