1. Imam (pemimpin) yang adil
Dalam ajaran Islam, seorang imam atau pemimpin haruslah berlaku adil, karena
segala hal yang menjadi tanggungjawabnya akan dipertanyakan kembali di akhirat
kelak. Maka bergembiralah bagi pemimpin yang dapat berlaku adil, karena akan
mendapatkan naungan di sisi Allah Subhanahu wa ta’alaa di akhirat nanti.
Pemimpin yang dimaksud tidak hanya pemimpin sebuah negara ataupun penguasa
suatu tempat, namun termasuk pula seorang suami yang memimpin isteri dan
anak-anaknya dalam sebuah keluarga.
2. Pemuda tumbuh dewasa dalam beribadah pada Allah Subhanahu wa ta’alaa
Allah juga menjanjikan naungan atau lindungan di akhirat kepada pemuda yang
senantiasa hidup dalam ibadah kepada Allah Subhanahu wa ta’alaa. Ibadah yang
dilakukan tersebut dilakukan semata-mata karena Allah Subhanahu wa ta’alaa,
seakan-akan Allah melihat segala perbuatan dan amal ibadahnya itu.
3. Orang yang hatinya selalu terikat pada masjid
Masjid adalah rumah Allah Subhanahu wa ta’alaa. Naungan Ilahi akan selalu ada
di akhirat nanti bagi orang yang senantiasa rindu untuk beribadah di masjid dan
merasa betah berada di dalamnya. Setiap waktu, ia selalu menunggu-nunggu tiba
saatnya untuk datang ke masjid untuk sholat wajib maupun sunnah, sholat
berjamaah, mengaji, mendengarkan ceramah, dan sebagainya.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa ta’alaa, berkumpul
karena Allah dan berpisah karena Allah pula.
Dua orang yang saling mencintai karena Allah akan mendapatkan lindungan dari
Allah Subhanahu wa ta’alaadi akhirat nanti, dan Allah Subhanahu wa ta’alaaakan
mengizinkan kedua orang tersebut untuk masuk ke dalam syurga-Nya.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya dari Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Ada seorang lelaki yang ingin mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di dalam
perjalanannya Allah Subhanahu wa ta’alaa mengutus seorang malaikat untuk
mengawasinya. Ketika lelaki itu sampai padanya, malaikat itu berkata,
“Kemanakah engkau akan pergi?’ Lelaki itu menjawab, ‘Aku ingin mengunjungi
saudaraku di desa ini.’ Malaikat itu bertanya lagi, ‘Apakah engkau punya
kepentingan dari kenikmatan di desa ini?’ Lelaki itu menjawab, ‘Tidak, hanya
saja aku mencintainya karena Allah.’ Kemudian malaikat itu berkata,
‘Sesungguhnya aku adalah utusan Allah Subhanahu wa ta’alaa yang diutus
kepadamu, bahwa Allah juga mencintaimu sebagaimana kamu mencintai-Nya.”
5. Seorang lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan
kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata ‘Aku takut kepada Allah’.
Hal tersebut merupakan salah satu ujian bagi seorang laki-laki, dimana wanita
adalah ujian yang sungguh berat bagi kaum laki-laki. Seorang laki-laki yang
beriman pada Allah Subhanahu wa ta’alaa takut kepada Allah dan takut kepada
azab api neraka, sehingga laki-laki ini sentiasa mendapat perlindungan
dari-Nya.
6. Orang yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang
diperbuat oleh tangan kanannya.
Allah Subhanahu wa ta’alaa akan memberikan perlindungan bagi orang yang suka
memberi sedekah dengan ikhlas dan tidak mengharapkan balasan selain ridho Allah
swt semata. Dalam bersedekah, ia tidak membesar-besarkannya, sebaliknya ia akan
melakukannya secara tersembunyi dan tidak ingin diketahui orang lain.
7. Seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian lalu menitikkan airmatanya.
Berdzikir dengan hati yang tulus, ridho, dan ikhlas seorang diri, dengan
perasaan takut kepada Allah hingga meneteskan airmata, sebagai tanda kecintaan
kepada Allah swt, menyadari kebesaran Allah Subhanahu wa ta’alaa, serta merasa
dirinya penuh dosa sehingga memohonan ampunan kepada-Nya. Allah akan membukakan
pintu syurga untuk orang-orang yang seperti ini.
Sungguh beruntungnya orang yang mendapat naungan Allah Subhanahu wa ta’alaa.
Semoga kita bisa menjadi salah satu golongan yang mendapatkan perlindungan
Allah Subhanahu wa ta’alaadi akhirat nanti. Wallahualam bishshawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar