Senin, 23 Maret 2015

prediksi akhir zaman

Pergolakan negara-negara di Timur Tengah menjadi pemandangan yang patut dipantau secara seksama selama sepuluh tahun terakhir.  Yang paling mutakhir adalah pergolakan Mesir dan Suriah yang telah menalan ratusan ribu korban.
Selain permasalahan yang kompleks, Timur Tengah telah di prediksi akan menjadi tempat kejadian besar di akhir zaman. Yakni kejadian yang akan dinanti sebagai bagian dari pergantian pergiliran zaman kepemimpinan peradaban, sebagaimana  banyak nubuwat Nabi.
Demikian salah satu kesimpulan dalam Ust. Asep Sobari dalam seminar bertema peradaban bertema “Konflik Timur Tengah dan Kabar Huru Hara akhir Zaman” yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Hidayatullah Surabaya.
Nara sumber acara ini adalah Asep Sobari, MA, pakar Sejarah Islam (INSISTS) dan Abu Fatiah Al Adnani (penulis buku Misteri Negeri-negeri Akhir Zaman).
“Janji akan datangnya Imam Al-Mahdi semakin nampak dan terwujud dalam kenyataan dari melihat isyarat zaman yang semakin terang,” ujar Abu Fatiah.
Ibarat puzzle yang berserakan, kata Abu Fatiah, potongan-potongan gambar semakin memperjelas wujud bentuk gambar yang ditebak. Tanda dan isyarat dunia semakin meyakinkan bahwa zaman khulafa’ur rasyidah ala minhaji nubuwwah yang  dijanjikan akan segera datang.
“Musuh Islam pun sudah tau dengan isyarat ini, mereka sangat gelisah dan terus di hantui mimpi buruk akan datangnya nubuwat, janji kedatangan Imam Mahdi di tanah Timur Tengah,” ujarnya.
Oleh karena itu bangsa Barat pun bersiap-siap ikut andil dalam percaturan peradaban yang akan terjadi. National Intellegence Council (NIC)  melaporkan hasil analisa badan intlelejen 15 negara yang  berjudul “Mapping the Global Future” (memetakan masa depan Global).
Dalam laporan tersebut disebutkan ada empat skenario dunia pada tahun 2020. Pertama, China dan India penguasa ekonomi dunia. Kedua, Amerika pengorganisasi perubahan global. Ketiga, kembalinya kekhilafahan  Islam. Keempat, munculnya lingkaran ketakutan dunia. Di mana respon agresif terhadap ancaman “teroris” mengarah pada pelanggaran aturan sistem keamanan yang berlaku.
Kajadian-kejadian ini  diprediksi akan menjadi tempat kejadian besar di akhir zaman.
Dalam banyak nubuwat Nabi telah disampaikan bahwa kelak akan menimpa ummat Islam peristiwa besar di akhir zaman di mana akan muncul para mujaddid dalam kurun 100 tahun dan para ulama sepakat bahwa salah satu mujaddid yang dijanjikan merupakan anak keturununan Nabi yang bernama Muhammad bin Abdillah Alhasani Alfathimi al Qurasyi atau yang di populer dengan sebutan Imam Mahdi.
Seorang calon pemimpin akhir zaman ini, telah dijanjikan akan menghantarkan Islam pada era kejayaan, keemasan,dan memipin dunia.  Nabi sendiri menyebutnya sebagai era khilafah rasyidah ala minhaji nubuwwah.
“Puluhan hadits dengan berbagai redaksi menyebutkan kisah Al Mahdi ini, Syaikh Al Bani menyatakan bahwa hadits yang meriwayatkan kisah tentang Al Mahdi telah sampai pada derajat sahih mutawatir maknaw,i” ungkap Abu Fatiah Al Adnani.
Antara Dominasi dan Ketakutan
Sementara itu, Asep Sobari mengulas Timur Tengah secara historis, di mana telah menjadi pusat peradaban dari manusia pertama hingga sekarang. Menurutnya, sejarah pergumulan perdaban selalu dimulai dari daerah Timur Tengah. Termasuk peradaban risalah yang dibawah oleh para Nabi rata-rata lahir dan tumbuh di daerah yang terkenal dengan minyaknya itu.
“Sejarah sudah memberikan fakta bahwa Timur Tengah menjadi awal lahirnya peradaban manusia, jadilah ia sampai kini sebagai pusat persoalan dunia. Pergolakan politik, ekonomi, sosial, kekuasaan dunia, hingga tentang masa depan dunia sulit di lepas dari negeri Timur Tengah,” ujar Asep.
Karenanya, menurut Asep, Barat sangat paham dengan kondisi Timur Tengah di masa lalu dan masa akan datang. Karena itu Amerika dan Eropa memiliki kepentingan untuk ikut bermain menentukan masa depan dunia lewat penguasaan negeri-negeri Timur Tengah.
 “Sebagai pusat peradaban manusia,  negara Barat sangat paham Timur Tengah, mereka ingin memetakan ulang Timur Tengah. Negara Eropa paling takut peradaban Islam karena bisa merasuki kehidupan manusia secara sempurna,” ungkap Asep Sobari.
Di sisi lain, semua usaha dominasi dan kejahatan Barat atas Islam, baik yang terjadi di Iraq, Afghanistan, Palestina, Gaza, Mesir dan Suriah adalah bagian dari ketakutan Barat akan tanda-tanda datangnya kejayaan Islam.
“Mmusuh-musuh Islam telah mempertontokan perilaku barbar di wilyah Timur tengah, itu adalah bukti ketakutan mereka akan munculnya kekhilafahan Islam. Suda jutaan orang Islam dibantai di Iraq, Afganistan, Syam, Mesir,” ucap  Abu Fatiah.
Ketakutan ini semcam sama persis dengan ketakutan yang terjadi di zaman Namrud yang membunuh semua anak laki-laki yang lahir.
Di zaman Fir ‘aun juga begitu akibat tafsir mimpi yang prediksi akan datangnya seorang yang akan membawa risalah kenabian, ucapnya
“Tidak ada alasan logis bagi musuh-musuh Islam daripada ketakutan mereka terhadap janji janji Nabi yang akan terjdi di akhir zaman, hingga mereka dengan tega membantai kaum Muslimin secara sporadis. Kalau secara sederhana bisa dipahami, musuh Islam telah mencari dan membunuh bayi-bayi kaum Muslimin yang di khawatirkan kelak akan menjadi Imam Mahdi,” tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar